LAPORAN
PRAKTIKUM
Nama
Penguji/Analisis/Materi
: Cara Pembuatan Media
Mata
Kuliah : Mikrobiologi
Semester
:
II/ Genap
PJMK
/ Dosen Praktikum : Woeryanto, M.Si
Asisten
Praktikum : Fitriana Putri
Utami
Disusun Oleh:
AHMAD RIZA WAHYUTAMA
|
25010111140270
|
KELAS R2-1
FAKULTAS
KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS
DIPONEGORO
SEMARANG
2012
HALAMAN PENGESAHAN
1.
Judul
Kegiatan : Praktikum
Mikrobiologi
2.
Materi
: Cara Pembuatan
Media
3.
Penyusun
:
Ahmad Riza Wahyutama 25010111140270
4.
Lokasi
Kegiatan : Laboratorium Terpadu FKM UNDIP
Mengetahui, Semarang,
01 Juni 2012
Dosen praktikum asisten
Woeryanto, M.Si Fitriana Putri U
NIP.130606878
NIM : E21009110
DAFTAR
ISI
HALAMAN
PENGESAHAN.................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
KATA
PENGANTAR...........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A.
Tujuan
Praktikum........................................................................................1
B.
Manfaat
Praktikum......................................................................................1
BAB II DASAR TEORI
A.
Media......................................................................................................2-4
B.
Media
nutrient agar................................................................................4-6
C.
Media
lactose broth…………………………………….………..…..........6
D.
Media
TCBS............................................................................................6-7
E.
Media
glukosa........................................................................................7
F.
Media
LJ…………………………………………………………………...7-9
G.
Media
BHI…………………………………………………………………9-11
H.
Media
SS…………………………………………………………………11-13
I.
Media
blood agar darah domba………………………………………...13-15
BAB III METODE PRAKTIKUM
A.
Alat
dan bahan praktikum NA…………………………………………….16
B.
Skema
kerja berisikan alur kerja praktikum NA…………………………16
BAB IV HASIL DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil Praktikum.......................................................................................17
B. Gambar hasil praktikum…………………………………………………...17
PENUTUP
Kesimpulan dan saran........................................................................................18
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………19
Kata Pengantar
Puji dan syukur marilah kita panjatkan
atas kehadirat Allah SWT, karena atas karunianyalah saya dapat menyelesaikan
Laporan Praktikum mikrobiologi ini dengan baik.
Dalam penyusunan laporan ini mungkin
kami mengalami kesulitan dan kendala yang disebabkan oleh keterbatasan
kemampuan, pengetahuan,dan wawasan serta pola pikir saya. Namun berkat
keyakinan, keinginan, dan usaha dengan sungguh-sungguh akhirnya semua hambatan
itu dapat kami atasi dengan baik.
Saya
menyadari sedalam-dalamnya bahwa saya tidaklah sempurna dalam pembuatan
laporan ini. Dengan demikian kami berharap dengan dibuatnya laporan Praktikum mikrobiologi tentang Cara
Pembuatan Media ini dapat memenuhi persyaratan dalam Mata Kuliah mikrobiologi
dan dapat bermanfaat bagi saya serta para pembaca lainnya.
Tidak lupa saya berterimakasih kepada
rekan-rekan yang telah banyak membantu dalam proses pembuatan laporan ini.
Semarang, 01 Juni 2012
Ahmad Riza Wahyutama
Bab
I
Pendahuluan
A.
Tujuan
praktikum
1.
Untuk
mengetahui cara pembuatan media biakan dan komposisi yang digunakan dalam
penumbuhan mikroorganisme
2.
Tujuan
dari praktikum ini adalah agar praktikan terampil dalam melakukan pembuatan
media.
3.
Tujuan
dari praktikum ini adalah agar praktikan terampil dalam melakukan pengenceran
4.
Tujuan
dari praktikum ini adalah agar praktikan terampil dalam melakukan penanaman
bakteri
5.
Mengetahui jenis dan kegunaan media
6.
Mengetahui cara mensterilkan media
B.
MANFAAT
1.
Mengenali
alat-alat yang dipergunakan dalam pembuatan media
2.
Menambah
wawasan dan pengetahuan mengenai cara pembuatan media
3.
Menambah
ilmu dan pengetahuan mengenai cara pembuatan media
4.
Menambah
pengetahuan sifat terhadap warna, PH, kelembaban, suhu dalam pembuatan media.
Bab
II
Dasar
teori
A.
Media
Perbenihan
atau media yaitu campuran bahan-bahan tertentu dengan aquadest yang dapat
menumbuhkan bakteri, virus, jamur, atau parasit,dengan derajat keasaman dan
inkubasi tertentu. Disini diuraikan mengenai media untuk Bakteri.
Menurut
Fungsinya media dibagi beberapa menjadi beberapa kelompok, yaitu :
- Media transport
:Media untuk pengiriman/membawa bahan pemeriksaan bakteriologis
- Media penyubur
(Enhricment Media) : Media untuk memperbanyak/pertumbuhan
- Media Selektif :
Media yang dapat digunakan untuk memisahkan memilih satu jenis bakteri
dari koloni-koloni yang lain.
- Media
Differensial : Media yang komposisi kimiawinya dapat member ciri kusus
Pada genus bakteri tertentu
- Media
Penyimpanan : Media yang digunakan untuk subkultur atau pemeliharaan
bakteri.
- Media
identifikasi : Perbenihan
yang digunakan untuk menentukan jenis
- bakteri/identifikasi.Biasanya
digunakan beberapa media bersama-sama
Media pertumbuhan bakteri sangat
beragam, mulai dari media selektif, media penyubur, media diferensial, dll.
Masing-masing media memiliki fungsi berbeda dan digunakan tergantung tujuan
dari praktikan. Berikut adalah syarat yang harus dipenuhi media :
a.
Mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroorganisme yang sedang
dikembangkan.
b.
Memiliki kelembaban optimum bagi pertumbuhan mikroorganisme.
c. Mengandung oksigen (kultur bakteri aerob) dan pH yang sesuai.
d. Harus bebas dari mikroba lain dan steril
c. Mengandung oksigen (kultur bakteri aerob) dan pH yang sesuai.
d. Harus bebas dari mikroba lain dan steril
Ada 3 jenis media pengembangbiakan berdasarkan konsistensinya, antara lain :
a. Media padat, yaitu media
berbentuk padat yang mengandung agar 1-1.5%, misalnya nutrien agar
b. Media cair, yaitu media berbentuk cair yang tidak mengandung agar, misalnya nutrien broth.
c. Media semi padat, yaitu media yang berbentuk padat pada suhu dingin, dan berbentuk cir bila suhu panas, misalnya media SIM (media yang digunakan untuk uji produksi sulfur, indol, motilitas)
Berdasarkan komposisi penyusunnya, media dibedakan menjadi 2, yaitu media sintetis dan media non-sintetis. Media sintetis adalah media yang telah diketahui susunan kimia nutrisinya, seperti media pepton agar yang terbuat dari pepton, agar dan NaCl, sedangkan media non-sintetis, yaitu media yang belum diketahui susunan kimia nutrisinya, seperti kentang, wortel, kaldu, dll
b. Media cair, yaitu media berbentuk cair yang tidak mengandung agar, misalnya nutrien broth.
c. Media semi padat, yaitu media yang berbentuk padat pada suhu dingin, dan berbentuk cir bila suhu panas, misalnya media SIM (media yang digunakan untuk uji produksi sulfur, indol, motilitas)
Berdasarkan komposisi penyusunnya, media dibedakan menjadi 2, yaitu media sintetis dan media non-sintetis. Media sintetis adalah media yang telah diketahui susunan kimia nutrisinya, seperti media pepton agar yang terbuat dari pepton, agar dan NaCl, sedangkan media non-sintetis, yaitu media yang belum diketahui susunan kimia nutrisinya, seperti kentang, wortel, kaldu, dll
Berdasarkan
konsistensi atau kepadatannya, medium dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
a.
Medium cair/broth/liquid medium
Contoh
: air pepton, nutrient broth, lactosa
b.
Medium setengah padat (semi solid
medium)
Contoh
: sim agar, cary dan brain agar
c.
Medium padat (solid medium)
Contoh
: endo agar, PDA, Nutrient agar
Media berfungsi untuk
menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat
fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba, dimana dalam proses pembuatannya
harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari kontaminasi
pada media. Berikut ini beberapa media yang sering digunakan secara umum dalam
mikrobiologi. Media
biakan adalah media steril yang digunakan untuk menumbuhkan
mikroorganisme. Media biakan terdiri dari garam organik, sumber energi
(karbon), vitamin dan zat pengatur tumbuh (ZPT). Selain itu dapat pula
ditambahkan komponen lain seperti senyawa organik dan senyawa kompleks lainnya
(Soeryowinoto, 1985).
Keragaman yang luas dalam hal tipe
nutrisi diantara bakteri, diimbangi oleh tersedianya berbagai macam media yang
banyak macamnya untuk kultuivasinya. Macam media tersebut dapat dibagi
berdasarkan bentuknya dan susunannya.
Berdasarkan bentuknya, media dibagi
atas medis cair, semi cair dan padat. Sedang menurut susunannya, media
dapat dibagi atas media kompleks dan media sintetik.
Adapun dalam percobaan ini, jenis
media yang digunakan adalah jenis media PDA (Potato Dekstrose Agar) yang
merupakan media padat dan tergolong media kompleks.
Media biakan yang mampu mendukung
optimalisasi pertumbuhan milroorganisme harus dapat memenuhi persyaratan
nutrisi bagi mikroorganisme. unsur tersebut berupa garam organik, sumber energi
(karbon), vitamin dan zat pengatur tumbuh (ZPT). Selain itu dapat pula
ditambahkan komponen lain seperti senyawa organik dan senyawa kompleks lainnya
B.
Media
nutrient agar
Nutrien agar adalah
medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA juga digunakan untuk pertumbuhan
mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme
heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef,
pepton, dan agar. Na merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam
prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk
membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk
mengisolasi organisme dalam kultur murni.
Untuk komposisi nutrien adar adalah eksrak beef 10 g, pepton 10 g, NaCl 5 g, air desitilat 1.000 ml dan 15 g agar/L. Agar dilarutkan dengan komposisi lain dan disterilisasi dengan autoklaf pada 121°C selama 15 menit. Kemudian siapkan wadah sesuai yang dibutuhkan.
Untuk komposisi nutrien adar adalah eksrak beef 10 g, pepton 10 g, NaCl 5 g, air desitilat 1.000 ml dan 15 g agar/L. Agar dilarutkan dengan komposisi lain dan disterilisasi dengan autoklaf pada 121°C selama 15 menit. Kemudian siapkan wadah sesuai yang dibutuhkan.
Sumber :
praktikum
Pembuatan Nutrient
Agar
· Timbang
komponen medium dengan menggunakan timbangan analitis untuk volume yang
diinginkan sesuai dengan komposisi berikut:
o Beef extract 3
g
o Peptone 5
g
o Agar
15 g
o Akuades
s.d 1000 ml
· Akuades
sebanyak 100 ml dibagi menjadi dua satu bagian untuk melarutkan Beef extract dan peptone dan
sebagian lagi untuk melarutkan agar. Sebaiknya air untuk melarutkan agar lebih
banyak
· Larutkan
agar pada sebagian air tersebut dengan mengaduk secara konstan dan diberi
panas. Dapat menggunakan kompor gas atau hot plate stirrer(jangan
sampai overheat,
karena akan terbentuk busa dan memuai sehingga tumpah).
· Sementara
itu sebagian akuades digunakan untuk melarutkan peptone danbeef
extract, cukup dengan pengadukan.
· Setelah
keduanya larut, larutan dituangkan ke larutan agar dan diaduk sampai homogen.
Kemudian pH media diukur dengan mencelupkan kertas pH indikator. Jika pH tidak
netral maka dapat ditambahkan HCl/NaOH.
· Setelah
itu media dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer dan disterilisasi dengan
autoklaf.
· Tuang
media steril ke cawan petri steril secara aseptis. Jika diinginkan media tegak
atau miring pada point ke 5, media langsung dituang ke tabung kemudian
disterilisasi.
C.
Media
lactose broth
Lactose
broth digunakan sebagai media untuk mendeteksi kehadiran koliform dalam air,
makanan, dan produk susu, sebagai kaldu pemerkaya (pre-enrichment broth) untuk
Salmonellae dan dalam mempelajari fermentasi laktosa oleh bakteri pada umumnya.
Pepton dan ekstrak beef menyediakan nutrien esensial untuk memetabolisme
bakteri. Laktosa menyediakan sumber karbohidrat yang dapat difermentasi untuk
organisme koliform. Pertumbuhan dengan pembentukan gas adalah presumptive test
untuk koliform.
Lactose broth dibuat dengan komposisi 0,3% ekstrak beef; 0,5% pepton; dan 0,5% laktosa.
Lactose broth dibuat dengan komposisi 0,3% ekstrak beef; 0,5% pepton; dan 0,5% laktosa.
D.
Media
TCBS
Kegunaan
:Enrichment Media khusus (Vibrio
cholera).
Kandunang
: pepton, NaCl
*Tutup
tabung: Kapas kuning
Hasil positif (tersangka) :
media menjadi keruh
Cara Kerja :
- Sampel padat
yang telah dihomogenkan dengan NaCl atau sampel cair (dapat langsung di
gunakan, dimasukan kedalam tabung yang telah berisi alkalis pepton 1ml.
- Inkubasi 24 jam
suhu 37C
- Lihat warna pada
media
- Apa bila apabila
warna media menjadi keruh(tersangka V. cholera) pemeriksaan lanjutan
dilakukan.
E.
Media
glukosa
Media ini
berfungsi untuk isolasi, enumerasi, dan menumbuhkan sel khamir. Dengan adanya
dekstrosa yang terkandung dalam media ini, PGYA dapat digunakan untuk
mengidentifikasi mikroba terutama sel khamir. Untuk membuatnya, semua bahan
dicampur dengan ditambah CaCO3 terlebih dahulu sebanyak 0,5 g lalu dilarutkan
dengan akuades. Kemudian dimasukkan dalam erlenmeyer dan disumbat dengan kapas
lalu disterilisasi pada suhu 121°C selama 15 menit.
Sumber :
praktikum
F.
Media
LJ
Media
LJ merupakan media yang digunakan untuk pertumbuham bakteri tahan asam (sputum)
atau kuman penyebab penyakit tuberculosis.
Sumber
: praktikum
Bakteri
tahan asam (BTA) adalah bakteri yang pada pengecatan Ziehl-Neelsen (ZN) tetap mengikat warna pertama, tidak luntur oleh
asam dan alkohol, sehingga tidak mampu mengikat warna kedua. Bakteri tersebut
ketika diamati dibawah mikroskop tampak berwarna merah dengan warna dasar biru
muda. Terdapat lebih dari 50 spesies Mycobacterium,
antara lain banyak yang merupakan saprofit.
Mycobacterium tuberculosis
merupakan bakteri tahan asam, berbentuk batang dan bersifat aerob obligat yang
tumbuh lambat dengan waktu generasi 12 jam atau lebih. Mycobacterium tuberculosis
menyebabkan tuberculosis dan
merupakan patogen yang berbahaya bagi manusia. Mycobacterium leprae
menyebabkan lepra. Mycobacterium avium-intracellulare (kompleks M. avian) dan mikobakteria apitik lain
yang sering menginfeksi pasien AIDS, adalah patogen ortunistik pada orang-orang
dengan fungsi imun yang terganggu lainnya, dan kadang-kadang menyebabkan
penyakit pada pasien dengan sistem imun yang normal.
Sumber
penularan adalah penderita TB yang dahaknya mengandung kuman TB hidup (BTA
positif). Infeksi kuman ini paling sering disebarkan melalui udara (air borne,
droplets infection). Penyebaran melalui udara berupa partikel-partikel percikan
dahak yang mengandung kuman berasal dari penderita saat batuk, bersin, tertawa,
bernyanyi atau bicara. Partikel mengandung kuman ini (berukuran diameter 1-5
µm) akan terhisap oleh orang sehat dan menimbulkan infeksi di saluran napas.
Terdapat beberapa macam bahan spesimen dalam pemeriksaan laboratorium tuberkulosis yaitu:
Terdapat beberapa macam bahan spesimen dalam pemeriksaan laboratorium tuberkulosis yaitu:
Ø Sputum (dahak), harus benar-benar dahak bukan ingus
juga bukan ludah.
Ø Air kemih pagi hari, pertama kali keluar merupakan urin pancaran tengah.
Ø Air kuras lambung, umumnya anak-anak atau penderita yang tidak dapat mengeluarkan dahak.
Ø Bahan-bahan lain, misalnya nanah, cairan cerebrospinal, cairan pleura, dan usapan tenggorokan.
Ø Air kemih pagi hari, pertama kali keluar merupakan urin pancaran tengah.
Ø Air kuras lambung, umumnya anak-anak atau penderita yang tidak dapat mengeluarkan dahak.
Ø Bahan-bahan lain, misalnya nanah, cairan cerebrospinal, cairan pleura, dan usapan tenggorokan.
G.
Media
BHI
Kegunaan : Untuk pertumbuhan
bermacam-macam mikroorganisme phatogenik(bakteri).
Prinsip
kerja : Berisi irisan kecil dari jaringan otak dan dapat digunakan untuk
menumbuhkan banyak bakteri seperti streptococcus, staphylococcus,
Kandunan
: Nutrien substrat, glukosa, NaCl, Dinatrium hydrogen phospat
*Tutup
tabung : Kapas Putih biru
Hasil
positif (tersangka) :Media berubah menjadi keruh
Cara
Kerja :BHI yang ditumbuhi bakteri (karena bersifat Universal)
- Sampel
padat yang telah dihomogenkan dengan NaCl atau sampel cair (dapat langsung
di gunakan, dimasukan kedalam tabung yang telah berisi BHI 1ml.
- Inkubasi
24 jam suhu 37C
- Lihat
warna pada media
- Apa
bila apabila warna media menjadi keruh pemeriksaan lanjutan dilakukan.
H.
Media
SS
1.
Kegunaan Media S S A adalah untuk menumbuhkan Salmonella dan shigella, karena
media ini termasuk media selektif merupakan media yang kompleks yang sangat
selektif terhadap kuman-kuman tertentu.
2.
Komposisi Media :
·
Lab-Lemco powder 5,0 gr
Sebagai
sumber vitamin B
·
Peptone 5,0 gr
Sebagai
sumber nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan mikroba
·
Laktose 10,0 gr
Sebagai
sumber energy dan sebagai bahan karbohidrat
·
Bile Salt 8,5 gr
Sebagai
penghambat tumbuhnya bakteri gram positif
·
Sodium Citrate 10,0 gr
Sebagai
sumber nutrisi lain bagi mikroorganisme
·
Sodium thiosulphate 8,5 gr
Sebagai
sumber nutrisi bagi mikroorganisme
·
Ferric citrate 1,0 gr
Sebagai
bahan buffer dan aseptor elektron
·
Briliant green 0,00033 gr
Sebagai
inhibitor atau penghambat tumbuhnya mikroorganisme lain
·
Neutral red 0,025 gr
Sebagai
indicator untuk mengetahui terbentuk tidaknya asam karena pemecahankarbohidrat
·
Bacto Agar 13,5 gr
Sebagai
bahan pemadat media
Cara Kerja :
1.
Menyiapkan alat dan bahan
2.
Cara penimbangan
Penimbangan
reagent dilakukan sesuai dengan kebutuhan/volume yang akan dibuat berpedoman
kepada cara pembuatan yang tertera pada botol reagent
Pada
botol reagent tertera 60 gram dalam 1 liter oleh karena pada saat itu volume
yang dibuat adalah 1000 ml, maka ditimbang 30 gram sebanyak 2 kali dan
dilarutkan masing-masing ke dalam 500 ml aquadest untuk mempermudah dalam
proses pelarutan
3.
Mengatur pH aquadest
Untuk
menghindari kesalahan pembuatan media khususnya S S A, salah satunya harus
memperhatikan pH aquadest yang digunakan. pH aquadestyang di atur pH nya sesuai
dengan volume yang akan kita gunakan.
pH
aquadest untuk media SSA yaitu 7,0±0,2, jika pH masih dibawah ketentuan atau
cenderung ke asam (<5),>7), maka harus ditambahkan HCL tetes demi tetes
hingga mencapai pH yang digunakan
4.
Cara melarutkan S S A
Bahan
yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 1000 ml, sisa bahan yang
menempel pada cawan yang digunakan menimbang dibilas dengan aquadest sebanyak 3
kali, kemudian tambahkan aquadest dengan pH yang telah di atur sebelumnya
sampai pada garis tanda 500 ml lalu di aduk
Karena
tidak semua langsung larut maka untuk melarutkannya digunakan waterbath. Waktu
pelarutan tidak ditentukan, namun sesekali harus dicek hingga tidak ada lagi
butiran zat pada dinding tabung atau larutan.
SSA
tidak disterilkan dalam autoclave karena ada zat zat yang akan rusak yakni
sodium sitrate dan sodium thiosulphate.
5.
Menuang ke dalam plat
Tuang
ke dalam plat (petridish) yang telah di sterilkan, caranya buka tutup petridish
seminim mungkin untuk menghindari atau meminimalisasi terjadinya kontaminan
lalu tuang larutan hingga menutupi permukaan petridish, tapi jangan terlalu
tipis maupun terlalu tebal
Setelah
penuangan selesai biarkan media tersebut sampai dingin dan padat.
I.
Media
blood agar darah domba
Kegunaan
: Enrichment media khusus staphylococcus (terutama bakteri Staphylococcus
aureus)
Prinsip
kerja : Pertumbuhan staphylococcus dinaikan oleh piruvat, glysin, dalam
konsentrasi manitol yang tinggi, kontaminasi dari gram negative dihambat
lithium clorida,sementara kontaminasi gram positif lain dihambat oleh tellurit. Micrococcus di cegah sampai derajat tertentu
karena kondisi anaerob.pertumbuhan Staphylococcus dapat diketahui denangan
timbulnya warna hitam pada media karena reduksi tellurit menjadi methalik
tellurium.
Kandungan
: potassium tellurit trihidrat
Hasil
positif (tersangka) : warna media berubah menjadi hitam.
Tersangka Bakteri S. aureus
: diperkirakan di tumbuhi bakteri S.
aureus harus dilanjutkan
ketahap identifikasi.
Cara Kerja:
- Sampel padat
yang telah dihomogenkan dengan NaCl atau sampel cair (dapat langsung di
gunakan, dimasukan kedalam tabung yang telah berisi Giolliti1ml.
- Inkubasi 24 jam
suhu 37C
- Lihat warna pada
media
- Apa bila apabila
warna media menjadi hitam pemeriksaan lanjutan dilakukan.
Pembuatan :
190 ml (atau kelipatan 19
ml)/1000ml X 55 gram = berat serbuk.
Untuk 190ml aquades serbuk
10,45 gram(dilarutkan),sterilkan dengan autoclave 121C 20 menit.Suam-suam kuku
ditambah Kalium Tilurit 1%(0,1ml untuk 19 ml media). Masukan kedalam tabung
rekasi yang telah disterilkan( sterilisasi dalam oven suhu 120C selama 24 jam)
diatas diberi parafindan ditutup kapas putih.
*Tutup tabung : kapas putih
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.
Alat
dan Bahan Praktikum NA
1. Tabung
Erlenmeyer
2. Lampu
spirtus
3. PH indicator
4. Korek Api
5. Reagen NA
6. Pengaduk
Mulai
|
Nyalakan spirtus
|
Mengambil aquades 100 cc pada
tabung erlenmeyer
|
Masukkan reagen NA
|
selesai
|
Ukurlah PH dalam hasil pembuatan
media
|
Homogenkan hingga jernih,menguap,
dan mendidih
|
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Praktikum
No.
|
Analisis
|
Hasil
|
1
|
Bentuk bahan
|
Serbuk reagent NA
|
2
|
Hasil PH
|
7 (neutral)
|
3
|
Waktu yang dibutuhkan
|
15 menit
|
4
|
Warna
|
Kuning bening
|
5
|
Suhu
|
>100° C
|
B.
Gambar
Hasil Praktikum
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas maka dapat diambil
beberapa kesimpulan mengenai cara pembuatan media antara lain :
1.
media
yaitu campuran bahan-bahan tertentu dengan aquadest yang dapat menumbuhkan
bakteri, virus, jamur, atau parasite.
2.
Derajat
keasamanan dari tiap-tiap media berbeda
3.
PH
dari tiap-tiap media berbeda.
4.
Bahan-bahan
reagen untuk membuat media dibutuhkan tergantung kebutuhan
5.
Homogenkan
media dengan menggoyang-goyangkan agar merata panasnya
6.
Pembuatan
Media untuk penanaman kuman dengan cara isolasi.
B. Saran.
Dalam praktikum ini Media berfungsi untuk menumbuhkan
mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat fisiologi dan
perhitungan jumlah mikroba, dimana dalam proses pembuatannya harus
disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada
media. Dalam praktikum media hendaknya media harus steril sebelum digunakan.
Dalam isolasi dengan cara mengisolasi beberapa goresan artinya menentukan salah
satu koloni yang murni. Koloni yang ada diambil untuk dimurnikan dengan media
tertentu.
Daftar
pustaka
1. Ani
Murniati, 2000. Buku Penuntun Praktikum Mikrobiologi
2. Austin,1993. Vibrio.London
:Gram-hill College.
3. Dwidjoseputro. 1964. Dasar
– dasar Mikrobiologi. Jakarta
: Djambatan
4.
Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Lingkungan dan Pangan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro,Semarang
Selamat pagi..
BalasHapusterimakasih atas tulisannya saya jadi belajar banyak. mohon masukannya gimana saya bisa menguasai ilmu tentang bakteriologi..
saya mulai belajar perlahan lahan...