TEMBAKAU VIRGINIA BOJONEGORO dan Jawa papi
dijual tembakau jawa tahun 2011 bau harum , wangi, rajangan kecil harga
20 ribu , stock 5 ton,, dan tembakau virginia stok 55 ton , bau harum warna kuning bisa pilih sendiri , harga 14 ribu nego . berminat hubungi 085648499705,, lokasi
bojonegoro, jawa timur.. asli kritik,, atas nama pak eko rokhmat wibowo..terima kasih ditunggu teleponnya..
Rabu, 14 November 2012
Selasa, 09 Oktober 2012
Jumat, 07 September 2012
EPIDEMIOLOGI DAN PERANANNYA
TERHADAP KESEHATAN
Epidemiologi sudah
berkembang pesat sejak zaman Yunani kuno. Ilmu ini sangat berpengaruh besar terhadap
perilaku masyarakat guna mencapai tujuan sosial-humanisme. Etape-etape
epidemiologi adalah sebagai berikut:
1.
Hippocrates, (circa 400 BCE): On Airs,
Waters, and Places.
2.
John Graunt (1620-1674): Natural and
Political Observations on the Bills of Mortality
3.
James Lind (1716-1794): A Treatise of
the Scurvy in Three Parts
4.
William Farr: Campaigning statistician
5.
John Snow: On the Mode and Communication of
Cholera
6.
Joseph Golderberger (1874-1929)
Dari keseluruhan para ahli
epidemiologi, John Snow lah yang dianggap sebagai Bapak Epidemiologi Modern.
Epidemiologi pada mulanya
diartikan sebagai studi tentang epidemi. Hal ini berarti bahwa epidemiologi
hanya mempelajari penyakit-penyakit menular saja tetapi dalam perkembangan
selanjutnya epidemiologi juga mempelajari penyakit-penyakit non infeksi, sehingga
dewasa ini epidemiologi dapat diartikan sebagai studi tentang penyebaran
penyakit pada manusia di dalam konteks lingkungannya.
Jika ditinjau dari asal kata Epidemiologi berasal dari bahasa Yunai yang terdiri dari 3 kata dasar yaitu EPI yang berarti PADA atau TENTANG, DEMOS yang berati PENDUDUK dan kata terakhir adalalah LOGOS yang berarti ILMU PENGETAHUAN. Jadi EPIDEMILOGI adalah ILMU YANG MEMPELAJARI TENTANG PENDUDUK.
Sedangkan dalam pengertian
modern pada saat ini EPIDEMIOLOGI adalah :
“Ilmu yang mempelajari
tentang Frekuensi dan Distribusi (Penyebaran) serta Determinat masalah
kesehatan pada sekelompok orang/masyarakat serta Determinannya (Faktor – factor
yang Mempengaruhinya).
Suatu ilmu yang awalnya mempelajari timbulnya, perjalanan, dan pencegahan pada penyakit infeksi menular. Tapi dalam perkembangannya hingga saat ini masalah yang dihadapi penduduk tidak hanya penyakit menular saja, melainkan juga penyakit tidak menular, penyakit degenaratif, kanker, penyakit jiwa, kecelakaan lalu lintas, dan sebagainya. Oleh karena itu, epidemiologi telah menjangkau hal tersebut.
Pengertian epidemiolagi
menurut badan kesehatan lain seperti WHO dan OMRAN yaitu study mengenai
distribusi dan determinan dari kesehatan pada status dan kejadian pada populasi
dan aplikasi pembelajaran dari pemecahan masalah kesehatan , menurut WHO (1988)
. Studi mengenai terjadinya dan distribusi keadaan kesehatan, penyakit dan
perubahan penduduk, begitu juga determinannya dan akibatnya yang terjadi pada
kelompok penduduk , menurut OMRAN (1974) .
Definisi Epidemiologi
merupakan salah satu bagian
dari pengetahuan Ilmu Kesehatan Masyarakat (Public Health) yang menekankan
perhatiannya terhadap keberadaan penyakit dan masalah kesehatan lainnya dalam
masyarakat. Keberadaan penyakit masyarakat itu didekati oleh epidemiologi secara
kuantitatif. Karena itu, epidemiologi akan mewujudkan dirinya sebagai suatu
metode pendekatan banyak memberikan perlakuan kuantitatif dalam menjelaskan
masalah kesehatan.
Epidemiologi berasal dari kata Epi, demos, dan Logos. Epi = atas, demos = masyarakat, logos = ilmu, sehingga epidemiologi dapat diartikan ilmu yang mempelajari tentang masyarakat.
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang distribusi, frekuensi, dan determinan penyakit pada populasi.
Epidemiologi berasal dari kata Epi, demos, dan Logos. Epi = atas, demos = masyarakat, logos = ilmu, sehingga epidemiologi dapat diartikan ilmu yang mempelajari tentang masyarakat.
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang distribusi, frekuensi, dan determinan penyakit pada populasi.
• Distribusi : Orang, tempat, waktu
• Frekuensi, ukuran frekuensi : Insiden dan atau prevalen
• Determinan faktor risiko : faktor yang mempengaruhi atau faktor yang memberi risiko atas terjadinya penyakit atau masalah kesehatan
Epidemiologi mengukur suatu kejadian dan distribusi kejadian tersebut menurut variabel orang, tempat, dan waktu, dan berupaya menentukan faktor yang menyebabkan terjadinya kejadian itu di kelompok populasi. Ilmu ini dikembangkan dari pengalaman mempelajari beberapa wabah penyakit pada waktu-waktu tertentu dengan angka kematian yang tinggi.
Konsep dasar dan pengertian Epidemiologi
Konsep dasar
Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata Epi yang berarti pada atau tentang, kata demos yang berarti penduduk, dan kata logia yang berarti ilmu. Sehingga diterjemahkan menjadi ilmu mengenai kejadian yang menimpa penduduk.
Definisi Epidemiologi menurut para ahli
1. Wada Hampton Frost tahun 1972(Guru Besar Epidemiologi) : Epidemiologi adalah pengetahuan tentang fenomena missal (mass phenomena) penyakit infeksi atau sebagai riwayat ilmiah (natural history) penyakit menular.
2. Greenwood 1934 : Epidemiologi adalah Ilmu yang mempelajari mengenai penyakit dan segala macam kejadian yang mengenai kelompok penduduk.
3. Definisi lama : Ilmu yang mempelajari penyebaran atau perluasan suatu penularan penyakit di dalam suatu kelompok penduduk atau masyarakat.
4. Omran (1974) : Suatu studi mengenai terjadinya dan terdistribusinya keadaan kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga diterminnya dan akibat-akibat yang terjadi pada kelompok penduduk atau masyarakat.
5. Garry D Friedmann(1974) : Epidemiology is the study of disease occurance in human populations (Buku : primer of Epidemiology)
6. Fox/Hall/Elreback : Suatu pengetahuan tentang factor yang menentukan terjadinya suatu penyakit dalam suatu populasi
7. WHO (Regional committee Nacting ke 42 di Bandung) : Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan dari peristiwa kesehatan dan peristiwa lainnya yang berhubungan dengan kesehatan yang menimpa sekelompok masyarakat dan menerapkan ilmu tersebut untuk memecahkan masalah-masalah tersebut.
PENGERTIAN
EPIDEMIOLOGI MENURUT CENTER OF DISEASE CONTROL(CDC) 2002
Adapun definisi Epidemiologi menurut CDC 2002, Last 2001, Gordis 2000 menyatakan bahwa EPIDEMIOLOGI adalah : “ Studi yang mempelajari
Distribusi dan Determinan penyakit dan keadaan kesehatan pada populasi serta
penerapannya untuk pengendalian masalah – masalah kesehatan “. Dari
pengertian ini, jelas bahwa Epidemiologi adalah suatu Studi ; dan Studi itu
adalah Riset. Kemudian apakah Riset itu…..?? Menurut Leedy (1974), Riset adalah
“ a systematic quest for undiscovered truth”. ( Artinya : Pencarian sistematis
terhadap kebenaran yang belum terungkap ).
Menurut Depkes, Surveilans atau surveilans
Epidemiologi
adalah
kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau
masalah-masalah kesehatan dan kondisi yg mempengaruhi terjadinya peningkatan
dan penularan penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut, agar dapat
melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses
pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan.
pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan.
Definisi
Surveilans Kesehatan Masyarakat, menurut Depkes, yang dikedepankan merupakan
analisis data secara terus menerus. Hal ini kurang tepat, karena bisa saja data
yang dianalisis itu merupakan data lama. Dari definisi tersebut seolah-olah
terfokus pada pihak yang mengolah data. Selain itu data di sini cenderung
terkesan sangat banyak, sehingga dapat menimbulkan
kesan rumit dan sulit.
kesan rumit dan sulit.
Di dalam batasan
epidemiologi ini sekurang-kurangnya mencakup 3 elemen, yakni :
a. Mencakup semua penyakit
Epidemiologi mempelajari
semua penyakit, baik penyakit infeksi maupun penyakit non infeksi, seperti
kanker, penyakit kekurangan gizi (malnutrisi), kecelakaan lalu lintas maupun
kecelakaan kerja, sakit jiwa dan sebagainya. Bahkan di negara-negara maju,
epidemiologi ini mencakup juga kegiatan pelayanan kesehatan.
b. Populasi
Apabila kedokteran klinik
berorientasi pada gambaran-gambaran dari penyakit-penyakit individu maka
epidemiologi ini memusatkan perhatiannya pada distribusi penyakit pada populasi
(masyarakat) atau kelompok.
c. Pendekatan ekologi
Frekuensi dan distribusi
penyakit dikaji dari latar belakang pada keseluruhan lingkungan manusia baik
lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Hal inilah yang dimaksud pendekatan
ekologis. Terjadinya penyakit pada seseorang dikaji dari manusia dan total
lingkungannya.
Peranan epidemiologi,
khususnya dalam konteks program Kesehatan dan Keluarga Berencana adalah sebagai
tool (alat) dan sebagai metode atau pendekatan. Epidemiologi sebagai alat
diartikan bahwa dalam melihat suatu masalah KB-Kes selalu mempertanyakan siapa
yang terkena masalah, di mana dan bagaimana penyebaran masalah, serta kapan
penyebaran masalah tersebut terjadi.
Demikian pula pendekatan
pemecahan masalah tersebut selalu dikaitkan dengan masalah, di mana atau dalam
lingkungan bagaimana penyebaran masalah serta bilaman masalah tersebut terjadi.
Kegunaan lain dari epidemiologi khususnya dalam program kesehatan adalah
ukuran-ukuran epidemiologi seperti prevalensi, point of prevalence dan
sebagainya dapat digunakan dalam perhitungan-perhitungan : prevalensi, kasus
baru, case fatality rate dan sebagainya.
Mula-mula epidemiologi
hanya mempelajari penyakit yang dapat menimbulkan wabah melalui temuan-temuan
tentang jenis penyakit wabah, cara penularan dan penyebab serta bagaimana
penanggulangan penaykait wabah tersebut. Kemudia tahap berikutnya berkembang
lagi menyangkut penyakit yang infeksi non-wabah. Berlanjut lagi dengan
mempelajari penyakit non infeksi seperti jantung, karsinoma, hipertensi, dll.
Perkemnbang selanjutnya mulai meluas ke hal-hal yang bukan penyakit seperti
fertilitas, menopouse, kecelakkaan, kenakalan remaja, penyalahgunaan obat-obat
terlarang, merokok, hingga masalah kesehatan yang sangat luas ditemukan di
masyarakat. Diantaranya masalah keluarga berencana, masalah kesehatan
lingkungan, pengadaan tenaga kesehatan, pengadaan sarana kesehatan dan
sebagainya. Dengan demikian, subjek dan objek epidemiologi berkaitan dengan
masalah kesehatan secara keseluruhan.
Pekerjaan epidemiologi
dalam mempelajari masalah kesehatan, akan memanfaatkan data dari hasil
pengkajian terhadap sekelompok manusia, apakah itu menyangkut masalah penyakit,
keluarga berencana atau kesehatan lingkungan. Setelah dianalisis dan diketahui
penyebabnya dilakukan upaya-upaya penanggulangan sebagai tindak lanjutnya.
Epidemiologi juga memiliki
manfaat penting dalam menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat yaitu
memberikan gambaran (deskripsi) tentang penyebaran (distribusi), besar dan
luasnya masalah kesehatan dan lainnya ,menjelaskan interaksi faktor-faktor
agent, host and environment ,menguraikan kelompok Penduduk yang dalam risiko
dan risiko tinggi terhadap kelompok Penduduk yang tidak mempunyai Risiko
,mengevaluasi efektivitas dan efisiensi serta keberhasilan kegiatan , membantu
pekerjaan administratif kesehatan yaitu planning (perencanaan) ,monitoring
(pengamatan) ,evaluation ,menerangkan keadaan masalah kesehatan yaitu epidemik
merupakan suatu keadaan dimana masalah kesehatan (umumnya penyakit) yang di
temukan pada suatu daerah tertentu pada waktu singkat dalam frekuensi yang
meningkat, pandemik merupakan suatu keadaan dimana masalah kesehatan (umumnya
penyakit) frekuensinya dalam waktu singkat memperlihatkan peningkatan yang amat
tinggi serta penyebaranannya mencakup suatu wilayah yang amat luas, endemik
merupakan suatu keadaan dimana masalah kesehatan (umumnya penyakit)
frukuensinya pada wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama ,sporadik
merupakan suatu keadaan dimana masalah kesehatan (umumnya penyakit) yang ada
pada wilayah tertentu frekuensi berubah menurut perubahan waktu .
oleh : ahmad riza wahyutama
nim : 25010111140270
universitas diponegoro semarang
Senin, 09 Juli 2012
isolASI MAKANAN
LAPORAN
PRAKTIKUM
Nama
Pengujian / Analisis / Materi : Isolasi
Makanan pada Media Agar
Mata
Kuliah :
Mikrobiologi
Semester : II / Genap
PJMK
/ Dosen Praktikum : Woeryanto, M.Si
Asisten
Praktikum :
Fitriana Putri U
Disusun oleh
:
Ahmad Riza Wahyutama (25010111140270)
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012
HALAMAN PENGESAHAN
1.
Judul
Kegiatan :
Praktikum Mikrobiologi
2.
Materi : Isolasi
Makanan Pada Media Plate Agar
3.
Penyusun
Ahmad Riza W (25010111140270)
4.
Lokasi
Kegiatan :
Laboratorium Terpadu FKM UNDIP
Semarang,
15 Juni 2012
Mengetahui,
Dosen Praktikum Asisten
Praktikum
Woeryanto, M. Si Fitriana
Putri U
NIP. 130606878 NIM.
E2A009110
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................... ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................
iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................
vi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................... vii
PRAKATA............................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A.
Tujuan
Praktikum ...................................................................................... 1
B.
Manfaat
Praktikum .................................................................................... 1
BAB II DASAR TEORI ......................................................................................... 2
BAB III METODE PRAKTIKUM .......................................................................... 8
A.
Alat
dan Bahan ........................................................................................ 8
B.
Skema
kerja isolasi nugget ..................................................................... 9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................... 10
A.
Hasil…………………………………………………………………………10
B.
Pembahasan……………………………………………………………….11
PENUTUP............................................................................................................. 13
A.
Kesimpulan................................................................................................ 13
B.
Saran
........................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 14
LAMPIRAN ......................................................................................................... 15
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Hasil Pengamatan isolasi. ....................................................................... 10
DAFTAR
GAMBAR
Gambar 1 Goresan Sinambung ........................................................................... 4
Gambar 2 Goresan T. ......................................................................................... 4
Gambar 3 Goresan Kuadran................................................................................ 5
DAFTAR
LAMPIRAN
Lampiran 1. .......................................................................................................... 15
Lampiran 2.
………………………………………………………………………… 16
PRAKATA
Puji dan syukur
penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan “Laporan Praktikum Mikrobiologi”
dengan judul isolasi makanan pada media plate agar ini dengan lancar. Penyusunan laporan ini
bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah mikrobiologi
Tidak lupa kami
ucapkan terimakasih kepada ibu Martini dan bapak Woerryanto selaku dosen mata kuliah mikrobiologi serta kakak
asisten yang telah membantu dan mengarahkan dalam praktikum dan penyusunan
laporan praktikum ini.
Penyusun berharap, dengan
membaca laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, dan dapat menambah
wawasan kita khususnya bagi penyusun. Laporan ini masih jauh
dari sempurna, maka penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan menuju arah yang lebih baik.
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Tujuan
Tujuan
dari praktikum ini adalah untuk
1. Mengetahui
teknik-teknik isolasi mikroorganisme.
2. Untuk mengetahui cara pembuatan
isolasi.
3. Mengetahui
bakteri dan jamur yang ada dalam makanan.
4. Untuk
mengetahui karakteristik yang tumbuh pada kultur murni.
B. Manfaat
1.
Untuk
memberi pengetahuan mengenai fungsi dari isolasi
2.
Untuk
memberi pengetahuan mengenai cara isolasi
3.
Untuk
menambah wawasan mengenai isolasi
BAB
II
DASAR
TEORI
Dalam bidang
ilmu mikrobiologi, untuk dapat menelaah bakteri khususnya dalam skala
laboratorium, maka terlebih dahulu kita harus menumbuhkan mereka dalam suatu
biakan yang mana di dalamnya hanya terdapat bakteri yang kita butuhkan tersebut
tanpa adanya kontaminasi dari mikroba lain. Biakan yang semacam ini biasanya
dikenal dengan istilah biakan murni, untuk melakukan hal ini, haruslah
dimengerti jenis-jenis nutrien yang di isyaratkan oleh bakteri dan juga
macam-macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhan
bakteri tersebut.
Teknik
isolasi mikroorganisme adalah suatu usaha untuk menumbuhkan mikroba diluar dari
lingkungan alamiahnya. Pemisahan mikroorganisme dari lingkungannya ini
bertujuan untuk memperoleh biakan bakteri yang sudah tidak bercampur lagi
dengan bakteri lainnya dan disebut biakan murni.
Kegagalan
dalam pemindakan mikroba dapat menyebabkan kontaminasi pada pertumbuhan
mikroba, sehingga yang melatar belakangi pengadaan praktikum ini adalah untuk mengetahui
teknik isolasi mikroorganisme agar tidak terjadi kontaminasi dalam pertumbuhan
mikroba.
Populasi
mikroorganisme yang ada di alam sekitar kita ini sangatlah besar dan cukup
kompleks. Beratus spesies mikroba menguasai setiap bagian tubuh kita. Terdapat
dalam jumlah yang cukup besar, sebagai contoh sekali kita bersin dapat
menyebarkan beribu-ribu mikroorganisme (Pelczar, 1988).
Teknik isolasi
mikroba adalah suatu usaha untuk menumbuhkan mikroba diluar dari lingkungan
alamiahnya. Mikroorganisme dapat diperoleh dari lingkungan air, tanah, udara,
substrat yang berupa bahan pangan, tanaman dan hewan. Jenis mikroorganismenya
dapat berupa bakteri, khamir, jamur, kapang dll. Populasi mikroba di lingkungan
sangan beranekaragam sehingga dalam mengisolasi diperlukan beberapa tahap
penanaman sehingga berhasil diperoleh koloni tunggal. Koloni yang tunggal ini
kemudian yang akan diperbanyak untuk suatu tujuan penelitian misalnya untuk
mengisolasi DNA mikroba yang dapat mendeteksi mikroba yang telah resistem terhadap
suatu antibiotik.atau untuk mengetahui mikroba yang dipakai untuk bioremediasi
holokarbon (Ferdiaz, 1992).
Teknik Pemindahan Biakan
Tujuan
dari pemindahan biakan untuk menguasai teknik pemindahan biakan bakteri dari
satu wadah ke wadah lain, secara aseptik sehingga hanya biakan murni yang
diharapkan yang tumbuh. Hal ini sangat penting dalam tahap awal pekerjaan
isolasi mikroba terutama yang berasal dari stok kultur ( bukan dari substrat).
Kegagalan dalam hal pemindahan biakan dapatmenyebab kankontaminasi dari
pertumbuhan mikroba yang tidak diharapkan (Dwyana dan As’adi, 2012).
Pemindahan
bakteri dari medium lama kemedium baru memerlukan banyak ketelitian. Terlebih
dahulu kita harus mengusahakan agar semua alat-alat yang kan digunakan untuk
mengerjakan medium dan pengerjaan inokulasi benar-benar steril. Hal ini untuk
menghindari kontaminasi yaitu masuknya mikroba lain yang tidak diinginkan
sehingga biakkan yang tumbuh di dalam medium adalah benar-benar biakan murni (
Dwidjoseputro, 1990).
Teknik Pertumbuhan Mikroorganisme
1. Teknik
Piringan Goresan (Streak plate method)
Medium agar dicairkan, didinginkan
pada suhu 45
C,
dituang ke dalam cawan petri steril (cawan gelas dengan garis tengag tiga inci)
dan dibiarkan sampai menjadi padat. Kemudian dengan kawat gelang menginokulasi
yang penuh dengan biakan campuran (misalnya specimen ludah atau bahan lain),
goresan dilakukan diatas permukaan agar. Ada beberapa metode penggorean yang
berbeda, namun kesemua metode bertujuan untuk meletakkan sebagian besar
organism pada beberapa goresan pertama. Apabila sebaran dilakukan dengan
menggerakkan kawat gelang kian kemari dari satu bagian ke bagian lain. Cawan
petri, bakteri yang tertinggal pada kawat gelang semakin berkurang. Jika
dilakukan secara sempurna, goresan akhir akan meninggalkan bakteri individual
cukup terpisah satu sama lain, sehingga setelah mengalami pertumbuhan, koloni
yang berasal dari bakteri individual akan benar-benar terpisah satu sama lain.
Kemudian koloni tunggal dapat ditinggalkan kemedium steril, dan akan tumbuhlah
biakan murni. (Dwiyana, 2011)
Ada beberapa teknik goresan yang
biasa dipakai yaitu :
A. Goresan
Sinambung
Seperti gambar di bawah ini :
Sumber : www.tryforknow.co.cc
B. Goresan T
Seperti gambar di bawah ini :
Sumber : www.tryforknow.co.cc
C. Goresan Kuadran (Streak
quadrant)
Seperti gambar di bawah
ini :
Sumber : www.science-query.com
2. Metode
Tuang (pour-plate )
Terdiri
atas penginokulasian biakan campuran kedalam tabung uji yang mengandung agar
mencair yang telah didinginkan pada suhu 450c. isinya diaduk untuk
memencarkan bakteri keseluruh medium. Campuran itu kemudian ditungkan kedalam
cawan petri steril dan dibiarkan padat pertumbuhan koloni terjadi baik dalam
medium tujuan pada kedua proses ialah untuk memisahkan bakteri satu sama lain
sehingga sel-sel itu akan tumbuh menjadi koloni-koloni yang terpisah didalam
medium yang padat. Kemudian dapat diambil sel-sel dari satu koloni untuk
mendapatkan biakan murni. Dalam praktek, sering piringan kedua digores kembali
dengan organism yang berasal dari koloni yang diidolasi untuk menjamin bahwa
hasil yang diperoleh adalah biakan murni (Dwiyana, 2011).
3. Teknik
Sebar (spread plate)
Teknik isolasi dan mikroba dengan
cara menyebarkan mikroba pada permukaan media yang akan digunakan (Trianda,
2011).
4. Teknik
Pengenceran (dilution method)
Suatu sampel dari suatu suspensi
yang berupa campuran bermacam- macam spesies diencerkan dalam suatu tabung yang
tersendiri. Dari hasil pengenceran ini kemudian di ambil kira- kira 1 mL untuk
diencerkan lebih lanjut. Jika dari pengenceran yang ketiga ini diambil 0,1 mL
untuk disebarkan pada suatu medium padat, kemungkinan besar kita akan
mendapatkan beberapa koloni yang akan tumbuh dalam mdium tersebut, akan tetapi
mungkin juga kita hanya akan memperoleh satu koloni saja. Dalam hal yang
demikian ini dapat kita jadikan piaraan murni. Jika kita belum yakin, Bahwa
koloni tunggal yang kita peroleh tersebut merupakan koloni yang murni, maka
kita dapat mengulang pengenceran dengan menggunakan koloni ini sebagai sampel
(Trianda, 2011)
5. Teknik Micromanipulator
Mengambil satu bakteri dengan
mikropipet yang ditempatkan dalam mikro manupulator, kemudian ditempatkan dalam
mikromanupulator. Kemudian ditempatkan dalam medium encer untuk dibiakkan (
Trianda, 2011).
Menurut
Admin (2008), terdapat berbagai cara untuk mengisolasi mikroba yakni :
1) Isolasi
pada cawan
Prinsip pada metode isolasi pada
cawan adalah mengencerkan mikroorganisme sehingga diperoleh individu spesies
yang dapat dipisahkan dari organisme lainnya. Setiap koloni yang terpisah yang
tampak pada cawan tersebut setelah inkubasi berasal dari satu sel tunggal.
Terdapat beberapa cara dalam metode isolasi pada cawan, yaitu
: metode gaores kuadran dan metode agar cawan tuang. Metode gores
kuadran , bila metode ini dilakukan dengan baik akan menghasilkan terisolasinya
mikroorganisme, dimana setiap koloni berasal dari setiap sel. Metoe agar tuang
berbeda dengan metoe gores kuadran, cawan tunag menggunakan medium agar yang
dicairkan dan didinginkan yang kemudian dicawankan, pengenceran tetap perlu
dilakukan sehingga pada cawan yang terakhir mengandung koloni-koloni yang
terpisah di atas permukaan atau di dalam cawan.
2) Isolasi
pada medium cair
Metode isolasi pada medium cair
dilakukan bila mikroorganisme tidak dapat tumbuh pada agar cawan (medium
padat), tetapi hanya dapat tumbuh pada kultur cair. Metode ini juga perlu
dilakukan pengencaran dengan beberapa serial pengenceran. Semakin tinggi
pengenceran peluang untuk mendapatkan satu sel semakin besar .
3) Isolasi
sel tunggal
Metode isolasi sel tunggal dilakukan
untuk mengisolasi sel mikroorganisme berukuran besar yang tiak dapat
diisolasi dengan metode agar cawan atau medium cair, sel mikroorganisme dilihat
dengan menggunakan pembesaran sekitar 100 X, kemudian sel tersebut dipisahkan
dengan menggunakan pipet kapiler yang sangat halus ataupun micromanipulator
yang dilakukan secara aseptik.
BAB
III
METODE
PRAKTIKUM
A. Alat
dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum
ini adalah :
1. Osse
2. Lampu
spirtus
3. Jas
lab
4. Korek
api
5. Incubator
Bahan yang digunakan dalam praktikum
ini adalah
1. Media
nutrient agar
2. Media
endo agar
3. Nugget
B. Cara
Kerja isolasi nugget
Mulai
|
Panaskan ose sampai merah tunggu
hingga dingin
|
Ambil nugget menggunakan osse
|
Goreskan pada media goresan
pertama
|
Panaskan osse, lakukan goresan
kedua
|
Lakukan berulang hingga goresan ke
empat
|
simpan di incubator selama 24
jam-48 jam suhu 37°C
|
selesai
|
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan
Endo
agar
No.
|
Gambar
|
media
|
Warna
dasar
|
Warna
jamur
|
Jamur
terletak
|
1.
|
|
Endo
agar
|
merah
|
putih
|
Koloni
1 dan 2
|
Tabel 1 Hasil Pengamatan media endo
agar
Nutrient agar
No.
|
Gambar
|
media
|
Warna
dasar
|
Warna
jamur
|
Jamur
terletak
|
1.
|
|
Nutrient agar
|
kuning
|
putih
|
Hampir seluruh media
|
Tabel 2 Hasil Pengamatan media
nutrient agar
B.
Pembahasan
Pengisolasian merupakan suatu cara
untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya, sehingga
diperoleh kultur murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya
berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal. Manfaat dilakukannya kultur
murni adalah untuk menelaah atau mengidentifikasi mikroba, termasuk penelaahan
ciri-ciri kultural, morfologis, fisiologis, maupun serologis, yang memerlukan
suatu populasi yang terdiri dari satu macam mikroorganisme saja.
Dari hasil pengamatan pada Isolasi
mikroba disekitar kita, digunakan medium NA (Nutrient Agar) dan endo agar dengan
mengisolasi mikroba yang berasal dari belakang telinga. Setelah melakukan
pengerjaan dan diinkubasi diinkubator, diperoleh hasil bahwa ditemukannya
bentuk zig-zag dalam cawan petri atau berbentuk goresan sinambung berwarna
putih yang menandakan adanya mikroba, sedangkan nama dan jumlah bakteri tidak
dapat kami ketahui karena tidak adanya pengamatan yang dilakukan. Pertumbuhan mikroba pada belakang telinga sangat
mungkin terjadi. Paparan keringat, debu, kotoran, dan polusi dapat
menyebabkan pertumbuhan mikroba pada belakang telinga. Belakang telinga pertumbuhan mikrobanya sedikit
kemungkinan karena jarang kontak dengan lingkungan atau benda-benda
yang merupakan sumber mikroba.
Pada percobaan isolasi dengan cara tabur
juga menggunakan medium endo agar, dimana medium endo agar yang terlebih
dahulu dimasukkan kedalam cawan petri dan didiamkan beberapa saat sampai
memadat kemudian biakan bakteri nugget dimasukkan lalu diratakan dengan
menggunakan batang osse. setelah diinkubasi dari hasil pengamatan diperoleh hasil bahwa terdapat
sedikit mikroba yang tumbuh disekitar permukaan cawan petri ,
hanya pada gorsan 1 dan 2
Pada percobaan isolasi dengan cara
tabur juga menggunakan medium NA, dimana medium NA yang terlebih dahulu
dimasukkan kedalam cawan petri dan didiamkan beberapa saat sampai memadat
kemudian biakan bakteri dimasukkan lalu diratakan dengan menggunakan batang
osse. setelah diinkubasi dari hasil pengamatan diperoleh hasil bahwa terdapat cukup banyak mikroba yang tumbuh disekitar permukaan cawan petri secara
merata. Hal tersebut
terjadi karena sel yang terletak di atas atau dalam perbenihan padat tidak
dapat bergerak, maka tiap sel yang ditaruh pada atau dalam perbenihan padat
akan tumbuh dan membentuk koloni dipermukaan cawan petri saja.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat
disimpulkan bahwa :
1. Teknik
isolasi mikroba adalah suatu usaha untuk menumbuhkan mikroba diluar dari lingkungan
alamiahnya
2. Dalam
suatu substrat atau media dapat tumbuh dari satu jenis mikroorganisme,dengan
demikian lalu dikembangkan suatu teknik pemisahan yang disebut teknik isolasi.
3. Teknik
menggores adalah apabila mikroorganisme berada dalam suatu suspensi atau suatu
padatan, lalu dengan jarum inokulasi diambil dan digoreskan pada medium
tertentu maka cara ini disebut cara menggores.
4. Pertumbuhan
koloni pada media endo agar terjadi pada koloni 1 dan 2 menggunakan nugget
5. Pertumbuhan
koloni pada media nutrient agar terjadi pada tiap goresan atau hampir
menyeluruh menggunakan nugget
6. Ada
pertumbuhan koloni diluar goresan karena kontaminasi udara dan berwarna lebih
pucat dan gelap dbanding koloni kuman yang diisolasi
B. Saran
Dalam praktikum ini Media berfungsi untuk menumbuhkan
mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat fisiologi dan
perhitungan jumlah mikroba, dimana dalam proses pembuatannya harus
disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada
media. Dalam Praktikum media hendaknya media harus steril sebelum digunakan.
Dalam isolasi dengan cara mengisolasi beberapa goresan artinya menentukan salah
satu koloni yang murni. Koloni yang ada diambil untuk dimurnikan dengan media
tertentu. Sebaiknya sebelum melakukan
percobaan, praktikan
diberi waktu untuk membaca buku penuntun praktikum agar dalam proses praktikum
sudah ada bayangan mengenai percobaan yang akan dilakukan.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Dwyana
Z,. Nurhaedar. 2011. Mikroobiologi Dasar. Universitas Hasanuddin.
Makassar
2. Dwyana
Z,. Abdullah. 2012. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Universitas
Hasanuddin. Makassar
3. Firebiology.
2009. Teknik Isolasi Mikroorganisme. www.Firebiology.wordpress.com. Diakses
pada tanggal 15 Januari 2012. Campalagian
4. Pelczar.
1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UI-Press. Jakarta
5.
Petunjuk Praktikum
Mikrobiologi lingkungan dan pangan fakultas kesehatan masyarakat
universitas diponegoro,semarang
6. Sadiqul
iman. 2010. Isolasi Dan Pemurnian Mikroba. www.Sadiqul
Iman.4shared.com. Diakses pada tanggal 18 juni 2012.
7. Trianda.
2011. Inokulasi Mikroba Mkrobiologi. www.Trianda.herisonsurbakti.com. Diakses
pada tanggal 18 Juni 2012.
LAMPIRAN
FOTO PRAKTIKUM
1. Endo Agar
2. Nutrient Agar
Langganan:
Postingan (Atom)